Selasa, 10 Mei 2011

"= Ayah, Aku Ingin Bersamamu ="

Bocah kecil itu menemui ayahnya yang payah karena kerja. Sebab, dari pagi hingga sore, ia mengontrol berbagai proyek dan kontraknya. Ia tidak punya waktu untuk diam di rumah selain untuk makan dan tidur.





Bocah : “Ayah, kenapa engkau tidak lagi mau bermain denganku dan bercerita kepadaku? Aku sangat merindukan cerita-ceritamu dan ingin bermain denganmu. Bagaimana pendapatmu bila hari ini engkau bermain sebentar denganku dan bercerita satu kisah kepadaku?”

Ayah : “Anakku, aku tidak punya waktu untuk bermain dan membuang-buang waktu. Karena aku punya pekerjaan dan waktuku sangat berharga.”
Bocah : “Berilah aku satu jam saja dari waktumu, karena aku sangat merindukanmu, wahai ayahku.”

Ayah : “Anakku tercinta, aku bekerja dan berjuang untuk kalian. Dan waktu satu jam yang engkau inginkan agar aku habiskan bersamamu itu, bisa aku pakai untuk mendapatkan penghasilan tidak kurang dari Rp. 100.000. Jadi, aku tidak punya waktu untuk sesuatu yang sia-sia bersamamu. Ayo, pergilah dan bermainlah bersama ibumu.”



Hari demi hari berlalu, dan kesibukan sang ayah semakin bertambah. Suatu hari bocah itu melihat pintu kantor ayahnya terbuka, maka ia masuk menemui ayahnya.

Bocah : “Ayah, berilah aku Rp. 5.000.”
Ayah : “Untuk apa? Setiap hari aku memberimu uang lima ribu. Untuk apa uang sebanyak itu? Ayo, pergi dari hadapanku. Aku tidak akan memberimu apa-apa sekarang.”

Si anak pun pergi dengan perasaan sedih. Sementara sang ayah duduk sambil berfikir tentang apa yang dilakukannya terhadap anaknya. Dia pun memutuskan untuk pergi ke kamar anaknya untuk menghiburnya dan memberikan lima ribu kepadanya.

Bocah kecil itu sangat gembira menerima uang lima ribu tersebut. Kemudian bocah itu langsung, menuju ranjangnya dan membuka bantalnya. Lalu dia mengumpulkan uang yang ada di bawahnya dan mulai merapikannya. lima ribu untuk melengkapi jumlah uangnya.

”Ayah, sekarang ambillah uang Rp. 100.000 ini dan berilah aku waktu 1 jam dari waktumu,” ujar bocah yang polos itu.

Hikmah :

Wahai para ayah, dimanakah engkau saat anakmu membutuhkanmu? Berapa banyak waktu yang engkau berikan untuk anakmu? Di mana rasa kasih sayangmu bagi mereka? Wahai para ayah, ingatlah bahwa anakmu membutuhkan kasih sayangmu, membutuhkan senyummu, membutuhkan kebersamaanmu, membutuhkan perhatianmu, membutuhkan semua kebaikan darimu. Mereka tidak butuh uang, mainan, makanan, atau harta lainnya, sedangkan engkau tidak memberikan kasih sayangmu pada mereka. Wahai para ayah, kembalilah…

[Dicuplik dari : Ahmad Sâlim Bâduwaylân, Mausū’ah al-Qoshosh al-Mu`atstsiroh, Ind : ”Malam Pertama Setelah Itu Air Mata”, Pustaka ELBA, Surabaya : 1428/2007]

Selasa, 10 Mei 2011 (22.30)
Jakarta, Indonesia

http://fsialkautsar.wordpress.com/?p=125&preview=true

0 komentar: