Minggu, 04 Agustus 2013

[Do'a] Malam Lailatul Qadr

           Apa do'a yang dianjurkan banyak dibaca pada malam lailatul qadar? Ada do'a yang pernah diajarkan oleh Rasul kita shallallahu 'alaihi wa sallam jikalau kita bertemu dengan malam kemuliaan tersebut yaitu do'a: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).

by : "Al-Uyeah"



عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى 


Dari 'Aisyah -radhiyallahu 'anha-, ia berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do'a yang mesti kuucapkan?" Jawab Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, "Berdo'alah: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku)." (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu 'Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih). Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab "Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah". Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom pada hadits no. 706.

Maksud dari "innaka 'afuwwun" adalah yang banyak memberi maaf. Demikian kata penulis kitabTuhfatul Ahwadzi.

Para ulama menyimpulkan dari hadits di atas tentang anjuran memperbanyak do'a "Allahumma innaka 'afuwwun ..." pada malam yang diharap terdapat lailatul qadar. Do'a di atas begitu jaami'(komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat. Do'a tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadhan saja.

Al Baihaqi rahimahullah berkata, "Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam lailatul qadar saja." (Fadho-ilul Awqot, hal. 258).

Ibnu Rajab rahimahullah juga memberi penjelasan menarik,

و إنما أمر بسؤال العفو في ليلة القدر بعد الإجتهاد في الأعمال فيها و في ليالي العشر لأن العارفين يجتهدون في الأعمال ثم لا يرون لأنفسهم عملا صالحا و لا حالا و لا مقالا فيرجعون إلى سؤال العفو كحال المذنب المقصر

"Dianjurkan banyak meminta maaf atau ampunan pada Allah di malam lailatul qadar setelah sebelumnya giat beramal di malam-malam Ramadhan dan juga di sepuluh malam terakhir. Karena orang yang arif adalah yang bersungguh-sungguh dalam beramal, namun dia masih menganggap bahwa amalan yang ia lakukan bukanlah amalan, keadaan atau ucapan yang baik (sholih). Oleh karenanya, ia banyak meminta ampun pada Allah seperti orang yang penuh kekurangan karena dosa."

Yahya bin Mu'adz pernah berkata,

ليس بعارف من لم يكن غاية أمله من الله العفو

"Bukanlah orang yang arif jika ia tidak pernah mengharap ampunan Allah." (Lathoiful Ma'arif, hal. 362-363).

Hadits 'Aisyah di atas juga menunjukkan bahwa do'a di malam lailatul qadar adalah do'a yang mustajab sehingga dia bertanya pada Rasul mengenai do'a apa yang mesti dipanjatkan di malam tersebut.

Hadits 'Aisyah juga menunjukkan bahwa jika seseorang berdo'a pada Allah diperantarai dengan tawassul melalui nama-nama Allah. Seperti dalam do'a terlebih dahulu memuji Allah dengan 'Allahumma innaka 'afuwwun, yaitu Ya Allah yang Maha Pemberi Maaf'. Bentuk do'a semacam ini adalah bertawassul terlebih dahulu dengan nama atau sifat Allah yang sesuai dengan isi do'a.

Dalil di atas juga menunjukkan bahwa sifat 'afwu (pemaaf) adalah di antara sifat Allah. Maksud 'afwu adalah memaafkan dosa yang diperbuat hamba. Begitu pula hadits tersebut menetapkan sifat mahabbah (cinta) bagi Allah. Penetapa sifat di sini adalah sesuai dengan keagungan Allah, tanpa dimisalkan dengan makhluk dan tanpa ditolak maknanya. Wallahu a'lam.

Semoga Allah memberi taufik pada kita untuk memperbanyak do'a yang sedang kita kaji ini di penghujung Ramadhan.

Sabtu, 22 Juni 2013

Berinteraksi dengan Orang yang Keras Kepala

Al-Imam Ar-Raghiib Al-Asfahaaniy rahimahullah pernah memberikan deskripsi tentang bagaimana cara berinteraksi dengan orang yang keras kepala dan orang-orang yang suka mendebat sebagai berikut :


by: blog_tetangga
“Apabila kamu diuji dengan orang yang suka menghasut, orang yang suka berkelahi, dan orang yang suka menyerang dengan tujuan melawan ulama dan membantah orang awam, sebagaimana hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi :
مَنْ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ لِيُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ وَيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ وَيَصْرِفَ بِهِ وُجُوْهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللهُ جَهَنَّمَ.
“Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk melawan ulama’, membantah orang awam, dan mencari perhatian manusia; maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka Jahannam”.

Sebaiknya kamu berlari menghindarinya seperti kamu menghindar dari singa. Apabila kamu tidak dapat menemukan jalan untuk menghindarinya, maka kalahkanlah penolakannya terhadap kebenaran dengan penolakanmu terhadap kedustaan dengan berpedoman kepada firman Allah ta’ala yang berbunyi :
وَمَكَرْنَا مَكْرًا
“Dan Kami merencanakan makar (pula)” [QS. An-Naml : 50].

Minggu, 19 Mei 2013

Download Audio: ‘Alam Jin Menurut Al-Qur’an dan Sunnah’ Bantahan Terhadap Buku ‘Dialog Dengan Jin Muslim’ (Ustadz Abdul Hakim Amir Abdat) (Surabaya, 06 Januari 2013)








Berikut rekaman kajian umum bersama Al Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat yang diselenggarakan di Masjid Jami Makkah Jl. Bendul Merisi Tengah Surabaya pada hari Ahad, 06 Januari 2013 lalu.

Dengan tema bedah buku ” Alam Jin Menurut Al-Qur’an dan Sunnah “ bantahan terhadap buku ” Dialog Dengan Jin Muslim ” buah pena beliau sendiri.



Download Audio: Pentingnya Memakmurkan Masjid (Syaikh Prof. DR Abdurrazzaq Al Badr) (Jatinegara, 20 April 2013)

Alhamdulillah berikut kami hadirkan rekaman tausiyah singkat Asy Syaikh Prof. DR Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr yang diselenggarakan di Masjid Al-Fattah Jatinegara, Jakarta Timur pada hari Sabtu, 20 April 2013 ba’da shalat maghrib.
Dengan mengangkat tema ” Pentingnya Memakmurkan Masjid “ diterjemahkan oleh Ustadz Badrusalam, Lc

Silahkan download kajiannya pada link berikut:

Sabtu, 18 Mei 2013

Rahasi Dibalik Sunnah Berjalan Tanpa Alas Kaki


Subhanallahu (Mahasuci Allah)! Pada setiap penemuan ilmiah, pasti kita akan mendapatkan bahwa sinyal-sinyal Qur’ani atau Nabawi telah menunjukkannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah mewasiatkan kepada para Shahabat beliau radhiyallahu ‘anhum agar mempraktekkan jalan kaki seperti ini (tanpa alas kaki). Dan telah diriwayatkan dari Fadhalah bin ‘Ubaid bahwasanya dia berkata:

(كان النبي صلى الله عليه وسلم يأمرنا أن نحتفي أحياناً) (رواه أحمد)

"Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar berjalan tanpa alas kaki kadang-kadang." (Musnad Imam Ahmad dengan sanad yang shahih menurut Syaikh al-Albani dan Syau’aib al-Arna’uth rahimahumallah)

Dan hadits yang semakna dengan hadits ini banyak. Wallahu A’lam 

Pada penelitian ilmiah modern, terlihat jelas bahwa sebagian besar dari mereka yang menderita sakit pada kedua kaki mereka, adalah disebabkan karena mereka selalu memakai sepatu. Oleh karena pengobatan yang ideal adalah berjalan tanpa menggunakan alas kaki, selama seperempat jam setiap hari. Para peneliti mengatakan bahwa berjalan dengan cara seperti ini di atas rumput atau kayu atau tanah, merangsang pembuluh darah, dan menjaga bentuk alami kaki serta menguatkan otot-otot betis dan menenangkan sistem saraf. 

Namun, tahukah Anda manfaat dari berjalan tanpa alas kaki? Berikut berbagai manfaat dari jalan tanpa alas kaki:

Jumat, 29 Maret 2013

-Untuk Pemuda Selagi Ia Muda-

oleh Hasan Al-Jaizy

Untuk Pemuda Selagi Ia Muda:

[1] LATIHLAH dirimu untuk cepat MENGEMBANGKAN fikiran, meraup hikmah dari segala peristiwa sekecil apapun [meski sekedar daun yang jatuh] dan mencocok-cocokkan banyak peristiwa hingga tertemu kaedah-kaedah yang indah. 

[2] LATIHLAH dirimu untuk mampu BERBICARA lancar di depan manusia, dengan perbedaan-perbedaan mereka [kecuali jika ada kendala bahasa]. Sehingga kelak menjadi bisa 'menarik' hati banyak orang lewat kalimat dari lisan.

[3] LATIHLAH dirimu untuk mampu MENULIS dengan baik dan teratur. Lebih bagus lagi, bisa mengkondisikan gaya penulisan berbeda-beda. Hal seperti ini SANGAT JARANG dimiliki manusia. Dan ini membutuhkan latihan jua ketekunan.

Minggu, 24 Maret 2013

SEJARAH SINGKAT MAULID NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM



Oleh : Abu Utsman Zain

Seluruh ulama sepakat bahwa maulid Nabi tidak pernah diperingati pada masa Nabi shallallahu `alaihi wasallam hidup dan tidak juga pada masa pemerintahan khulafaurrasyidin.

Lalu kapan dimulainya peringatan maulid Nabi dan siapa yang pertama kali mengadakannya?

Al Maqrizy (seorang ahli sejarah islam) dalam bukunya "Al khutath" menjelaskan bahwa maulid Nabi mulai diperingati pada abad IV Hijriyah oleh Dinasti Fathimiyyun di Mesir.

Dynasti Fathimiyyun mulai menguasai mesir pada tahun 362 H dengan raja pertamanya Al Muiz lidinillah, di awal tahun menaklukkan Mesir dia membuat enam perayaan hari lahir sekaligus; hari lahir ( maulid ) Nabi, hari lahir Ali bin Abi Thalib, hari lahir Fatimah, hari lahir Hasan, hari lahir Husein dan hari lahir raja yang berkuasa. Kemudian pada tahun 487 H pada masa pemerintahan Al Afdhal peringatan enam hari lahir tersebut dihapuskan dan tidak diperingati, raja ini meninggal pada tahun 515 H.

Pada tahun 515 H dilantik Raja yang baru bergelar Al amir liahkamillah, dia menghidupkan kembali peringatan enam maulid tersebut, begitulah seterusnya peringatan maulid Nabi shallallahu `alaihi wasallam yang jatuh pada bulan Rabiul awal diperingati dari tahun ke tahun hingga zaman sekarang dan meluas hampir ke seluruh dunia.

Rabu, 20 Maret 2013

-Download- Lantunan Tilawah Al-Qur’an Ustadz Abu Usaamah Juz 1 (Bagus!!!)

Bismillah, berkaitan dengan banyaknya permintaan pengadaan murottal lengkap Ustadz Abu Usaamah, Lc yang masuk melalui komentar di blog ini, berikut kami hadirkan rekaman lengkap Juz 1 yang kami ambil dari CD original“Lantunan Tilawah Al-Qur’an Juz 1 Ustadz Abu Usaamah”produksi th 2010.

Sedikit kata pengantar dari beliau hafidzahullah,
” Dengan mengharap ridho Allah subhanahu wa ta’ala, Alhamdulillah kami berhasil mengemas lantunan tilawah Al-Qur’an juz 1 (satu) ini. Kami sangat berharap semoga persembahan ini dapat menambah kecintaan kita untuk lebih gemar membaca, mentadaburi, dan mengamalkan kandungan isi Al-Qur’an yang begitu sempurna dengan pemahaman salaful ummah.

Terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah mencurahkan hati, fikiran, dan waktunya sehingga terwujudlah persembahan ini.

Kepada yang kami hormati dan cintai karena Allah subhanahu wa ta’ala:

Minggu, 10 Maret 2013

MANUSIA DISANDERA JIN

      Alkisah, dahulu ada seorang Shahabat Anshar pergi untuk shalat Isya' lalu disandera oleh jin sehingga tidak diketahui kabarnya. Kemudian istrinya datang kepada Umar bin Khaththab -رضي الله عنه- seraya menceritakan kejadiannya. Umar -رضي الله عنه- lalu keluar bertanya kepada kaumnya dan mereka menjawab, "Benar, dia keluar untuk shalat Isya' kemudian menghilang." Umar -رضي الله عنه- lalu memerintahkan kepada sang istri agar menunggu selama empat tahun. Tatkala empat tahun telah berlalu, si istri datang kepada Umar -رضي الله عنه- lagi, lalu Umar membolehkannya untuk menikah dengan lelaki lain setelah menjalani masa 'iddah.

Jumat, 01 Maret 2013

KOLEKSI DUSTA PEMERINTAH IRAN

KOLEKSI DUSTA PEMERINTAH IRAN
Kalau Nggak Bohong, Bukan Syi'ah Namanya !!!

Al-Imam Asy-Syafii berkata :

لَمْ أَرَ أَحَدًا أَشْهَدَ بِالزُّورِ مِنَ الرَّافِضَةِ

"Aku tidak melihat seorangpun yang paling bersaksi dusta lebih dari para Rofidhoh"(Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam As-Sunan al-Kubro no 21433)
Kalau tidak hobi dusta bukan syi'ah namanya…wong taqiyyah (berdusta) merupakan aqidah yang prinsipil bagi kaum syi'ah.
Ternyata Imam Syafi'i rahimahullah telah mewanti-wanti sejak jauh-jauh hari bahwasanya syi'ah memang hobinya suka berdusta. Yang menyedihkan adalah berita dusta yang disebarkan syi'ah ini disambut dan ikut disebarkan pula oleh banyak kaum yang mengaku aswaja....
Sejak dahulu hingga saat ini banyak dusta konyol yang disebarluaskan tentang kaum wahabi. Orang yang berakal sehat tentunya tatkala membaca dusta-dusta konyol itu akan tertawa dan dipenuhi tanda tanya akan kebenarannya.
Sungguh terlalu banyak tuduhan dusta yang ditempelkan kepada sosok Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah. Diantara tuduhan-tuduhan dusta tersebut adalah :